Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa

Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa -Sobat Doa yang luar biasa Tuntunan Doa Harian Islam, Amalan yang murah dan dapat dilakukan oleh setiap makhluk hidup di alam raya ini adalah Doa, doa yang dipanjatkan dapat dilakukan oleh siapa saja baik itu dilakukan dengan cara berdoa dalam hati atau dilakukan secara jama'ah atau secara terbuka. Dalam hal ini amaliyah Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa dilakukan senantiasa untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, selagi cara dan tujuannya baik. Doa juga bisa memotivasi kita dalam banyak hal. Sebab ikhtiyar yang dilakukan tanpa adanya sebuah doa,akan menjadikan proses pencapaian kita yang kurang berkah dan manfaat. Walaupun yang terkadang yang kita lakukan berhasil dan suskses.

Dengan adanya doa kita diajarakan untuk tidak mudah menyerah, dan tidak pula diajarakan untuk berambisi meraih sesuatu dengan cara mengebu-gebu dengan menghalalkan segara cara atau siasat yang kita rencanakan. Sebab pada dasarnya semua ikhtiyar yang kita lakukan akan kembali lagi ke hakikat sang Pencipta Alam Raya ini.Untuk itu lakukan Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa sesuai dengan kadar dan boobo yang kita bisa. Lakukan hal yang terbaik dan selebihnya pasrahkan kepada-Nya.

Sebab manusia hanyalah seorang hamba Tuhan yang cuma bisa berusaha dan meminta baik pertolongan dan perlindungan kepadanya. Dengan cara yang santun dan penuh keoptimisan lantunan doa kita panjatkan untuk meraih sebuah kesuksesan yang akan kita jalankan. Tak lupa adab dan tatacara berdoa kita lakukan dengan cara yang terbaik sehingga proses Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa dapat kita lakukan dengan mudah.

Terkdang kita sendiri lupa akan kedudukan kita sebagai hamba Tuhan, sehingga kita menuntut banyak apa yang telah kita kerjakan dan kesuksesan membuat lupa kita akan nilai-nilai Agamanya, cuma mementingkan urusan dunia saja. Dan selayaknya kita sebelum melkaukan amaliyah baik itu doa atau hal lainnya sebaiknya untuk membaca istigfar dan sholawat terlebih dahulu, biar kita ingat siapa dan bagaimana sejatinya kita ini.

Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa , rukun dan syarat menjadi muntlak harus dilakukan untuk mencapai kesempurnaanya. detail dan jelasya bisa kita liat penjelasan tersebut dibawah ini:

Baca juga:


Hadist tentang Kewajiban Menuntut Ilmu dan Artinya - Dalam ajaran agama islam, ilmu sangatlah penting karena dapat mendorong manusia untuk berperadaban tinggi, karena agama islam sangat menghargai akal. Dalam ajaran islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seluruh umat. Karena dengan menuntut ilmu kita dapat mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui. Seperti landasan Rasulullah yang meneladani, membimbing dan mendorong para sahabatnya untuk beriman dan berilmu.  Berbicara tentang ilmu pengetahuan seakan tidak akan pernah ada habisnya, sampai manusia itu sendiri lenyap dari permukaan bumi atau mati. Hari demi hari ilmu pengetahuan tidak menjadi berkurang justru semakin bertambah dan bertambah. Hal ini tentunya senada dengan ayat di atas yang menjelaskan tentang bagaimana Allah selalu memerintahkan kepada umat Islam khususnya untuk senantiasa menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama untuk menjalani kehidupan diakherat kelak.

Betapa penting dan perlunya ilmu pengetahuan tersebut baik secara umum maupun secara khusus, baik ilmu pengetahuan untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat luas. Saking pentingnya akan  ilmu pengetahuan tersebut menuju jalannya saja Allah sudah membalasnya dengan jalan menuju sorga, apalagi sudah memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi serta senantiasa mengamalkannya untuk kebaikan bersama, jelas segala kebaikan akan menjalari kehidupan orang tersebut. Berikut ini kumpulan
Hadist tentang Kewajiban Menuntut Ilmu dan Artinya :
مَنْ يُرِدِاللهُ بِهِ خَيْرًايُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ (متفق عليه)
Artinya :
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan bagi dirinya maka memperdalam kepadanya (suatu ilmu) dalam agama (Islam)”. (HR. Muttafaq ‘Alaih)
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَاَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:إِذَامَاتَ اْلاِنْسَانُ انقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّمِنْ ثَلاَثَةٍمِنْ صَدَقَةٍجَارِيَةٍوَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍصَالحٍ يَدْعُوْالَهُ (رواه النسائى)
Artinya :
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila meninggal manusia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo’akan untuknya (orang tua)”. (HR. Nasa’i)


عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكِ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ:طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌعَلَى كُلِّ مُسْلِم ٍ...(رواه ابن ماجه)
Artinya :
“Dari Anas bin Malik berkata : bersabda Rasulullah : “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam …” (HR. Ibnu Majah)


عَنْ كَثِيْرِبْنَ قَيْسٍ عَنْ ابَى الدَّرْدَاءِقَالَ:سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسْ فِيْهِ عِلْمًاسَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًاإِلىَ اْلجَنَّةِ ...(رواه ابن ماجه)
Artinya : 
“Dari Kasir bin Qais dari Abu Darda’ berkata: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Dan barang siapa berjalan di jalan menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga …” (HR. Ibnu Majah)
تَعَلَّمُوْاالْعِلْمَ ، فّإِنَّ تَعَلُّمُهُ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، وَتَعْلِيْمَهُ لِمَن ْ لاَ يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ ، وَإِنَّ الْعِلْمَ لَيَنْزِلُ بِصَاحِبِهِ فِى مَوْضِعِ الشَّرَفِ وَالرِّفْعَةِ ، وَالْعِلْمُ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ فِى الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ . (الربيع) Artinya:
“Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah SWT, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)


 يَا أَبَاذَرٍّ ، لَأَنْ تَغْدَوْا فَتُعَلِّمَ اَيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ خَيْرٌ لَّكَ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ ، وَلَأَنْ تَغْدُوْا فَتُعَلِّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ عُمِلَ بِهِ اَوْ لَمْ يُعْمَلْ ، خَيْرٌ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَ أَلْفَ رَكْعَةٍ . (ابن ماجة) Artinya: “Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik dari pada shalat seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah)
تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ وَتَعَلَّمُوْا لِلْعِلْمِ السَّكِيْنَةَ وِالْوَقَارَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ . (الطبرانى) Artinya: “Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani)
 لاَ تَعَلَّمَوْ ا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوْا بِهِ الْعُلَمَاءَ ، وَلاَ لِتُمَارُوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ تَجْتَرِثُوْابِهِ فِى الْمَجَالِسِ اَوْ لِتَصْرِفُوْا وُجُوْهَ النَّاسِ إِلَيْكُمْ ، فَمَنْ فَعَلَ ذَالِكَ فَالنَّارَ فَالنَّارَ . (الترمذى وابن ماجة) Artinya: “Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam mejelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka…neraka. (HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah)
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللَّهُ بِهِ طِرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ . (أبو داود) Artinya: “Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
اَلْعَالِمُ إِذَا أَرَادَ بِعِلْمِهِ وَجْهَ اللَّهِ تَعَالَى هَابَهُ كَلُّ شَيْئٍ ، وَاِذَا اَرَادَ أَنْ يَكْنِزَ بِهِ الْكُنُوْزَ هَابَ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ . (الديلمى) Artinya: “Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka ia akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan takut dari segala sesuatu.” (HR. Al-Dailami)


إِنِّى أَخَافُ عَلَى اُمَّتِيْ أَعْمَالاً ثَلاَثَةً : زَلَّةُ عَالِمٍ ، وَحُكْمُ جَائِرٍ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ . ( الشهاب) Artinya: “Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hokum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan.” (as-Syihaab)
إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ . ( البيهقي ) Artinya: “Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” (al-Baihaqy)
إِذَا رَأَيْتَ الْعَالِمَ يُخَالِطُ السُلْطَانَ مُخَالَطَةً كَثِيْرَةً ، فَاعْلَمْ بِأَنَّهُ لِصٌّ . ( الديلمى ) Artinya: “Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketauhilah bahwa dia adalah pencuri.” (al-Daylami)
 اَلْعَالِمُ بِغَيْرِ عَمَلٍ كَالْمِصْبَاحِ يَحْرِقُ نَفْسَهُ . ( الديلمى ) Artinya: “Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya) (al-Daylami)


 إِنَّ مِنْ إِجْلاَلِ اللَّهِ ، إِكْرِامَ الْعِلْمِ وَ الْعُلَمَاءِ ، وَذِى الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ ، وَإِكْرَامَ حَمَلَةَ الْقُرْاَنِ وَ أَهْلِهِ ، وَ إِكْرَامَ السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ . ( ابوداود والطوسى )
Artinya:  “Termasuk mengagungkan Allah ialah mengormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al-Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil (Abu Dawud, dan al-Thusiy)


 اِنَّ اللَّهَ لاَيَقْبِضُ الْعِلْمَ اَنْتِزَاعًا يَنْتَزْعُهُ مِنَ النَّاسِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ ، حَتَّى اِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا ، اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤَسَاءَ جُهَّالاً ، فَسُئِلُوْا فَأَفْتَوْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوْا وَ اَضَلُّوْا . ( متفق عليه ) Artinya:  “Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia diberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan (Bukhari , Muslim)
قَلِيْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ كَثِيْرِ الْعِبَادَةِ ، وَكَفَى بِالْمَرْءِ فِقْهًا إِذَا عَبَدَ اللَّهَ وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلاً إِذَا أُعْجِبَ بِرَأْيِهِ . ( الطبرانى ) Artinya:  “Sedikit ilmu itu lebih baik dari banyak ibadah, cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri.” (Al-Thabraniy)


تَجَاوَزُوْا عَنْ ذَنْبِ السَّخِيِّ وَزَلَّةِ الْعَالِمِ وَسَطْوَةِ السُّلْطَانِ الْعَادِلِ ، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى اَخِذٌ بِيَدِهِمْ كُلَّمَا عَثَرَعَاشِرٌ مِنْهُمْ . ( البخارى ) Artinya:  “Maafkanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta’ala membimbing mereka apabila ada yang tergelincir.” (Bukhari)


تَنَاصَحُوْا فِى الْعِلْمِ ، وَلاَ يَكْتُمْ بَعْضُكُمْ بَعْضُا ، فَإِنَّ خِيَانَةً فِى الْعِلْمِ أَشَدُّ مِنْ خِيَانَةٍ فِى الْمَالِ . ( ابو نعيم ) Artinya:  “Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya dari pada berkhianat dalam harta.” (Abu Nu’ai)

مُجَالَسَةُ الْعُلَمَاءِ عِبَادَةٌ . (الديلمى ) Artinya:  “Duduk bersama para Ulama adalah ibadah.” (HR. Al-Dailami)


إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْا ، قَالُوْا : يَارَسُوْلَ اللَّهِ ، وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ ؟ قَالَ : مَجَالِسُ الْعِلْمِ . (الطبرانى)
Artinya:  “Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi SAW menjawab,”majelis-majelis ta’lim.” (HR. Al-Thabrani)


مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلْجَمًا بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ . (أبو داود) Artinya:  “Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka.” (HR. Abu Dawud)
Demikianlah, Hadist tentang Kewajiban Menuntut Ilmu dan Artinya. Ilmu yang wajib dipelajari ialah pengetahuan tentang apa yang harus diamalkan, seperti pengetahuan tentang hukum-hukumnya sembahyang dan tentang apa yang diharamkan dan dihalalkan oleh agama. Demikian pula segala apa yang dilakukan tanpa dasar pengetahuan yang meyakinkan adalah ibadah yang bathil (tidak sah) dan sekali-kali tidak akan diterima.



Harapan kami semoga artikel Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa bermanfaat

Dan dapat memberikan nilai lebih bagi pembaca
Serta segala hal yang tidak salah kata atau ejakan serta hal-hal yang kurang berkenan sekirnaya sudi untuk meninggalkan komentar diibawah
Serta kami informasiskan bahwa artikel ini kami ambil dari berbagai sember internet baik Google,Bing
Untuk itu kami hanya memaparkan saja dan untuk kajian lebih mendalamnya bisa sodara tanyakan kepada ulama atau guru-guru terdekat disekitar anda, sekian artikel dari kami.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Doa Guru ~ Hadist Tentang Kewajiban Menuntut Ilmu Dan Artinya Seribu Doa

0 komentar:

Posting Komentar